melepas cylinder dan piston

HiDS

HiDS juga memiliki fasilitas untuk melakukan re-set atau menghapus data-data kesalahan yang tersimpan di ECM dengan amat mudah. Selain itu, HiDS juga memiliki kemampuan untuk menampilkan data-data saat sepeda motor dalam kondisi stasioner, fungsinya untuk melihat kinerja semua komponen injeksi dalam kondisi mesin hidup.

HiDS dapat digunakan pada seluruh sepeda motor Honda yang dipasarkan di Indonesia yang sudah mengadopsi injeksi.

Mulai dari Supra-X 125 PGM-FI, PCX 150, CBR250R sampai yang terbaru BeAT FI dan CB150R dan Verza150. HiDS juga hadir dengan kemudahan update software bila ada sepeda motor baru Honda lain nya

10 Sensor Pada Mesin Injeksi Honda PGM-FI

Untuk pertama kali di Indonesia mesin yang pertama kali telah menggunakan sistem Injeksi yaitu di sepeda motor Honda dan kini sudah merambah ke produsen seperti Yamaha, Suzuki dan juga yang lainnya.  Nah kali ini akan mengulas fungsi dari komponen-komponen pada sistem Injeksi yang terdapat pada mesin motor Honda, untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.

1. MIL ( Malfunction Indicator Lamp )

MIL merupakan lampu indikator yang terdapat pada spedometer, biasanya pada warna indikator tersebut berwarna kuning yang memiliki fungsi sebagai penanda pada pemakaian sepeda motor Honda, tentang kerusakan pada sistem Injeksi.

Apabila pada sistem Injeksi yang salah satu sensornya tidak berfungsi atau mengalami kerusakan maka pada lampu MIL tersebut akan memberikan sebuah tanda sinyal atau kedipan dan jika lampu tersebut tidak berkedip sistem Injeksi tersebut masih dikatakan normal-normal saja.

Namun tidak semua komponen Injeksi yang mengalami kerusakan pada lampu Indikator MIL harus berkedip. Pada kerusakan fuel pump yang seperti tekanan bahan bakar yang meleleh, lampu Indicator tersebut tidak akan berkedip dan tidak terdeteksi oleh MIL. Jika dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, nah bila anda ingin mengetahui secara pastinya anda harus menggunakan alat/tool yakni bernama SCS conector atau biasanya disebut jumper.

2. Fuel Pump ( Pompa Bahan Bakar )

Fuel Pump ini memiliki fungsi untuk memompa bahan bakar yang akan diteruskan ke Injector yang melalui selang, karena bahan bakar di pompa, maka memiliki tekanan. Tekanan pada fuel pump ini juga sangat berpengaruh di mesin yang bersistem PGM-FI.Untuk kekuatan tekanan bahan bakar harus berukuran 294kPa/12Volt = 43 psi = 2.94 bar pada Idle langsam.

Untuk kondisi tekanan yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan bila tekanan bahan bakar tersebut kurang dari standar maka akan menyebabkan kinerja mesin akan melemah bahkan dapat mengakibatkan mesin mengalami mogok/mati.

3. ECM ( Engine Control Module )

ECM biasa disebut juga dengan Prosesor semua program PGM-FI. Sistem PGM-FI disini memiliki fungsi untuk mengatur waktu pengapian yaitu pengatur waktu kapan Injector akan menyemprotkan bahan bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar yang ideal yang sesuai dengan temperature mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen tersebut selalu mendapatkan laporan dari sensor yang lainnya untuk memberikan yang terbaik untuk mesin. Apabila sistem ECM ini mengalami rusak maka pada motor akan mati total.

4. Sonsor CKP – Crankshaft Position

Sensor CKP ini memmiliki fungsi untuk medeteksi keberadaan poros engkol yakni dimana sensor tersebut selalu mengirimkan sinyal ke ECM dan kemudian ECM menentukan kapan waktunya pengapian dan kapan waktunya bahan bakar di Injeksikan melalui komponen Injector. Bila sensor CKP mengalami kerusakan maka ECM tidak dapat menerima data dari Sensor CKP dan ECM tidak mau berfungsi dan akibatnya engine akan mati.

5. Injector

Injector memiliki fungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di sistem PGM-FI ini dapat membuat bahan bakar terhalus sedunia, karena hal ini memiliki lubang yang berukuran diameter 0.152 milimeter pada motor supra X 125 cc.

6. Throttle Body

Pada Throttle Body didalamnya terdapat tiga sensor yakni sensor MAP, sensor TP dan sensor IAT.
  • Sensor MAP memiliki fungsi untuk pendeteksi tekanan udara yang akan masuk melalui intake manifold jika sensor tersebut rusak mesin masih bisa bekerja dengan baik/normal.
  • Sensor TP memiliki fungsi untuk pendeteksi sudut pembukaan throttle ketika kabel gas kita putar, kemudian mengirimkan sinyal pada ECM, seberapa banyak bahan bakar yang harus di Injeksikan. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka mesin akan tidak normal melemah. Sensor IAT memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk melalui Intake manifold, bila sensor tersebut mengalami kerusakan engine masih dapat bekerja dengan normal.
  • 7. Sensor Engine Oil Temperatur ( EOT ) Dan Sensor Engine Coolant Temperatur
  • Kedua sensor tersebut memiliki fungsi yang sama yakni untuk mendeteksi suhu mesin, namun sensor ECT ini di pasang pada mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara seperti motor supra X 125 PGM-FI.

    8. Sensor O2

    Sensor ini memiliki fungsi untuk mendeteksi kadar O2 tepatnya di hasil buang sisa pembakaran, sensor tersebut juga akan selalu mengoreksi dan melaporkan ke pada ECM untuk selalu membuat campuran bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakarannya.

    9. Sensor Idle Air Control Valve ( IACV )

    Sensor ini memiliki fungsi seperti choke otomatis dan memudahkan penyalaan mesin pada waktu pertama kali dihidupkan.

    10. Sensor Bank Engale

    Sensor Bank Engale merupakan sensor untuk kemiringan 60 derajat, dengan adanya sensor tersebut mesin akan mati apabila mengalami kemiringan sampai 60 derajat, sensor ini berfungsi ketika motor terjatuh.

Komentar